Posts

Showing posts from September, 2006

mijn fiets

Ada lagu Belanda judulnya ' De fiets van Piet van Pa ' lagunya riang bisa didengerin di sini . Bait pertamanya berbunyi: Hee Henkie!, Jaha, Lekker fietsweer he! Vies weer? Nee, fietsweer! Kira-kira artinya : Hei Henkie! Ya? Enak yah bersepeda! Kotor lagi? Bukan, enak bersepeda. Nah di Belanda atau di Wageningen ini, asyik bersepeda. Hampir semua orang bisa bersepeda dan naik sepeda. Opa, oma, dames, heren, jongen, ouden en kinderen semua naik sepeda. Selain menyehatkan juga praktis dan murah. Juga didukung oleh geografis Belanda yang relatif datar dan infrastruktur atau regulasi yang memadai. Bayangkan kalau harus naik sepeda ke Dago atau ke Puncak setiap hari. ** Mbuh mang ** Jalan terbagi tiga, untuk mobil dan motor cc besar, untuk sepeda dan motor cc kecil, dan trotoar pejalan kaki. Kendaraan melaju di sebelah kanan, bukan di kiri seperti di kita. **Jadi saran Bu Guru SD kita dahulu, yaitu berjalanlah si sebelah kiri, tidak berlaku di sini**. Entah tertulis atau tidak, saya

internet addiction

Image
Bayangkan file IE.6 yang berjumlah sekitar 85Mb hanya selesai didownload dalam 3-4 menit. Tuntas. Kemudian nonton cuplikan film2 Ronaldinho atau Prince of Highburry meliuk-liuk di lapangan bola lewat youtobe.com tanpa terganggu delay . Wuih... kemewahan bagi para surfer yang bisa dinikmati di negeri windmolen ini. Tak sedikit para studenten yang kecanduan internet, apalagi bagi yang baru datang dari Indonesia, seperti saya. Akibatnya, tangan ini selalu gatal ingin membuka komputer. Niatnya hanya cek email, berita akhirnya surfing . Reader /diktat pun seringkali dibiarkan tergeletak di samping komputer, alhasil tugas dari teacher tertunda. **Garuk-garuk kepala** Di kantor di Indonesia sebenarnya sudah dipasang koneksi internet ADSL up to 384 Kbps. Tapi di siang hari ketika komputer on semua, kecepatannya nyaris seperti dial up. Jika dicek speed optimum-nya berkisar antara 14 - 95 Kbps. Di sini? Sila lihat hasil test hari ini di samping ini. Ya berkisar antara 5Mb-10Mb download, da

Kincir angin

Image
Belanda dikenal sebagai negara kincir angin, windmolen, windmill . Padahal di Inggris dan negara-negara lainnya ada juga. Tapi di daerah Wageningen ini gak ada, karena sebagian besar dijumpai di bagian barat negeri ini. Sebagian besar daerah di kawasan ini memang berada di bawah laut. Selain itu juga banyak rawa-rawanya. Nah, mereka bangun dam pembatas, kemudian satu daerah itu kemudian dikeringkan oleh kincir angin. Jadi kincir angin ini berfungsi sebagai pompa dari satu bagian ke bagian lain hingga daerah itu kering dan bisa ditanami. Hebatnya pengeringan itu tidak hanya menghilangkan banyak danau, tapi juga mereka bisa membuat satu propinsi, yaitu Flevoland. Propinsi ini di bawah laut, karenanya mereka memanggilnya de Zuiderzee. Juga, pelabuhan Rotterdam, salah satu pelabuhan terbesar di dunia, dikembangkan ke laut. Sebenarnya itu dilakukan oleh Singapura juga, tapi mereka mengaruk laut dengan pasir laut. Pasir lautnya dari Kepulauan Riau, hingga satu persatu pulau kita habis dan lu

welkom

Sejarah katanya suka berulang. Kaki akhirnya menjejakkan kaki di Schipol, konon bandara kedua tersibuk setelah Heathrow, pada 13 September. Memoriku pun retrieved . Tepat 5 tahun yang lalu di tgl yg sama kaki ini juga menjejakkan kaki yang sama. I shall return , kata Jend. Mac Arthur. Waktu itu pas sehari setelah WTC meleduk, 11 September, saya terbang dg Kuwait Air. Tiba di Kuwait semua penerbangan berubah, ke Amerika closed down . Tertahan beberapa jam, akhirnya terbang juga. Pemeriksaan ketat. Namaku dicurigai karena berbau arabisch , tapi setelah dipanggil wajah oriental . Lolos. Semua orang berdoa. Orang-orang Timur Tengah itu dan perempuan berjilbab memain2kan tasbihnya. Saya terlelap. Ketika mau mendarat, semua orang cemas apakah bisa mendarat mulus? Ketika sudah ground-off semua orang bertepuk tangan. A nice flight with hands clapping . Nah kemarin tuh mendarat mulus tanpa tepuk tangan, tapi sy berujar alhamdulillah . Lalu pemeriksaan visa, passport: nama arabisch , si penjaga