Kalau Bosan ke Eropa, ke Rusia Saja

Kompas.com Senin, 17 Januari 2011 | 07:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika Anda merasa mengurus visa dan persyaratan lainnya untuk pelesir ke benua Eropa sangatlah merepotkan, cobalah bertandang ke Rusia. Anda memang memerlukan undangan sebagai syarat mendapat visa. Namun, Anda bisa mendapatkannya dari hotel atau hostel yang akan Anda inapi.

"Selama ada undangan dari hotel atau hostel pasti lolos." -- Aji Surya
"Selama ada undangan dari hotel atau hostel pasti lolos," kata Aji Surya saat peluncuran buku Panduan Hemat Keliling Rusia di MP Book Store, Jakarta, akhir pekan lalu.

Buku tersebut merupakan hasil pengalamannya menjelajah Rusia bersama istrinya, Eva Surya. Aji Surya adalah seorang diplomat Indonesia yang bertugas di KBRI Moskwa.

"Cara dapat undangannya really simple. Cari dulu hotel atau hostel yang diinginkan bisa dengan search di internet. Lalu booking dan tinggal bayar, undangannya nanti dikirim lewat e-mail," lanjutnya.

Ia menambahkan, tidak seperti ke negara Barat lain pada umumnya, untuk ke Rusia pelancong tak perlu deposit terlebih dahulu.

Menurut Aji, Rusia merupakan negara cantik yang cocok untuk berwisata sejarah ataupun menikmati keindahan arsitekturnya. Aroma komunis hingga saat ini masih kental terasa. Beberapa barang seperti topi komunis pun bisa Anda temukan di pasar loak Rusia dengan harga murah. Salah satu tempat untuk berburu adalah pasar seni bernama Ismailova. Anda juga bisa membeli boneka khas Rusia matrioshka di sana.

Ada berbagai tempat wisata yang bisa dikunjungi di Moskwa. Lapangan Merah Kremlin, Gereja St Basil, Leninsky Gory, serta banyak taman cantik yang menyimpan sejarah dan cerita di setiap taman. Di Moskwa juga terdapat kereta bawah tanah terdalam dan tercantik di dunia. Stasiun Metro terletak di kedalaman 40 meter dan bukan sekadar stasiun bawah tanah biasa.

Menurut Aji, stasiun tersebut sangat cantik dan penuh sejarah komunis. Banyak ornamen dan patung yang dibuat saat masa kejayaan komunis, bahkan simbol komunis palu dan arit dapat ditemukan dengan mudah.

"Saya sudah berkeliling ke berbagai negara di dunia, menurut saya Moskwa Metro ini the most beautiful underground museum," ungkapnya.

Sementara itu, kota terbesar kedua di Rusia yaitu St Petersburg menawarkan pemandangan lanskap nan elok. Aji merekomendasikan untuk berkunjung ke museum bekas kerajaan bernama Museum Hermitage.

"Museum ini sangat lengkap dan bersaing dengan Musee de Louvre di Perancis," katanya.

Dalam bukunya, Aji memberikan tips melancong ke Rusia dengan bujet terbatas.

Dalam acara peluncuran buku tersebut, hadir pula Felix yang pernah kuliah di Rusia. Ia menuturkan hal senada dengan yang ditulis Aji. Di Rusia ada beberapa penginapan murah yang bisa ditemukan. Bahkan ada yang harganya hanya Rp 180.000 per malam. Untuk biaya makan, kocek Rp 50.000 sudah cukup untuk tiga kali makan sehari.

Yuku Moko, seorang pekerja seni yang pernah bertandang ke Rusia untuk misi kebudayaan juga tampak hadir dalam peluncuran buku untuk menceritakan pengalamannya saat berada di Rusia. Ia menceritakan kegemaran orang Rusia pada minuman keras sehingga tingkat kecelakaan di sana tinggi. Belum lagi, karena kehidupan sosial yang berubah setelah hilangnya komunis, mobil-mobil mewah berseliweren di jalanan menjadi pemandangan biasa.

Aji menyarankan, bulan yang baik untuk bertandang adalah musim panas pada Juni, Juli, dan Agustus. Puncak musim panas biasanya Agustus dengan suhu bisa mencapai 30 derajat celsius. Sementara di bulan Juni dan Juli suhunya 10-15 derajat celsius.

"Tapi ada juga yang mikir ke Rusia pas musim dingin dong, jadi bulan Januari dan Februari yang cocok untuk musim dingin," tambahnya.

Comments

Popular posts from this blog

ramadan.in.nl

Perubahan selera humor anda mungkin penanda awal penyakit pikun

Resep Rahasia Coca-Cola 'Bocor' ternyata beralkohol