Dolce & Gabbana pun mengoleksi jilbab
Bisnis sepertinya tidak mengenal ideologi. Pendorong bisnis utamanya yaitu bagaimana memanfatkan peluang pasar dan profit.
Seperti itulah yang diperlihatkan oleh Dolce & Gabbana. Di tengah sorotan tajam tentang keberadaan migran muslim di Eropa, merek mewah asal Italia ini meluncurkan koleksi pertama hijab dan abayanya.
Koleksi untuk kelas high-end ini diluncurkan sebagai koleksi musim semi. Baju-baju panjang ini bermotifkan bunga daisy, mawar merah, jeruk dan polka dot, seperti yang diperlihatkan oleh sang desainer Stefano Gabbana di akun Instagram-nya.
Perancang yang dikenal sebagai pembuat pakaian-pakaian seksi yang membalut ketat tubuh ini menulis di laman Facebook-nya dengan: Koleksi Abaya baru dari Dolce & Gabbana ini adalah lamunan di tengah bukit-bukit dan langit gurun pasir dari Timur Tengah: suatu cerita visual yang mempesona tentang karunia dan kecantikan wanita yang luar biasa dari kawasan Arab.
Peluncuran ini mengundang komentar-komentar pro dan kontra di laman Facebook D&G. Banyak yang memuji koleksi ini seperti:
@Techi Kuku: Dolce & Gabbana doing a great 2016 opening for ladies!
Tapi tak sedikit yang mengecam seperti:
@Camelle Bickish: Ini mengabadikan budaya anti perempuan dan perbudakan perempuan. Saya atau teman saya tidak akan memakai Dolce & Gabbana lagi.
“No thank you Dolce & Gabbana, my hijab is not a fashion statement. I cover to please Allah and Allah alone,” kata @fahimah_uncover4what.
Merk berlogo D&G ini dijual di butik-butik ternama di Timur Tengah dan di beberapa butik tertentu di Paris, London, Milan dan Munich. D&G menjalankan 13 toko dan butik sendiri di Uni Emirat Arab, dan beberapa lainnya di Bahrain, Kuwait, Qatar dan Saudi Arabia. Namun berapa harga dari koleksi-koleksi ekslusif itu tidak disebutkan.
Seperti itulah yang diperlihatkan oleh Dolce & Gabbana. Di tengah sorotan tajam tentang keberadaan migran muslim di Eropa, merek mewah asal Italia ini meluncurkan koleksi pertama hijab dan abayanya.
Koleksi untuk kelas high-end ini diluncurkan sebagai koleksi musim semi. Baju-baju panjang ini bermotifkan bunga daisy, mawar merah, jeruk dan polka dot, seperti yang diperlihatkan oleh sang desainer Stefano Gabbana di akun Instagram-nya.
Perancang yang dikenal sebagai pembuat pakaian-pakaian seksi yang membalut ketat tubuh ini menulis di laman Facebook-nya dengan: Koleksi Abaya baru dari Dolce & Gabbana ini adalah lamunan di tengah bukit-bukit dan langit gurun pasir dari Timur Tengah: suatu cerita visual yang mempesona tentang karunia dan kecantikan wanita yang luar biasa dari kawasan Arab.
Peluncuran ini mengundang komentar-komentar pro dan kontra di laman Facebook D&G. Banyak yang memuji koleksi ini seperti:
@Techi Kuku: Dolce & Gabbana doing a great 2016 opening for ladies!
Tapi tak sedikit yang mengecam seperti:
@Camelle Bickish: Ini mengabadikan budaya anti perempuan dan perbudakan perempuan. Saya atau teman saya tidak akan memakai Dolce & Gabbana lagi.
“No thank you Dolce & Gabbana, my hijab is not a fashion statement. I cover to please Allah and Allah alone,” kata @fahimah_uncover4what.
Seperti dilaporkan The Guardian beberapa merk ternama seperti DKNY, Oscar de la Renta, Tommy Hilfiger, Mango dan Monique Lhuillier sudah meluncurkan koleksi-koleksi gaun panjang dan celana lebar, seperti abaya, yang seringkali dijual pada saat bulan Ramadhan. H&M menampilkan model muslim berjilbab, Mariah Idrissi, saat meluncuran koleksi musim gugurnya.
Selain itu produk kecantikan bersertifikat halal seperti cutex tembus air dan gampang dicuci juga terus meningkat.
Penjualan busana muslim dilaporkan terus meningkat di seluruh dunia. Menurut laporan Thomson Reuters yang dikutip The Guardian, kaum muslimin membelanjakan $266 milyar untuk busana dan alas kaki pada 2013. Jumlah ini melebihi belanja fesyen gabungan orang Jepang dan Italia. Laporan itu memperkirakan akan ada kenaikan sampai $484 milyar pada 2019.
Comments